Disini akan belajar bagaimana membangun sebuah aplikasi Windows menggunakan teknologi RFID untuk pengumpulan data. Saya akan menunjukkan cara menggunakan 2 jenis RFID Reader dan kemudian kita membandingkan pro dan kontra antara mereka.
Secara minimum, sebuah sistem RFID terdiri dari dua komponen utama:
* Reader/Writer
* Tag
Sebuah RFID Reader/Writer berisi antena scanning dan transceiver. RFID Reader/Writer menggunakan antena scanning untuk mengirim sinyal-sinyal frekuensi radio dalam kisaran yang relatif pendek. Frekuensi radio yang dikirim digunakan untuk berkomunikasi dan tag daya (juga dikenal sebagai transponder) yang berada dalam jangkauan, yang kemudian akan mengirimkan data pada tag kembali ke Reader. Informasi yang dikirimkan oleh tag tersebut kemudian diambil oleh antena scanning. Data tersebut kemudian diinterpretasikan dan diterjemahkan oleh transceiver itu.
Ada dua jenis RFID tag yaitu aktif dan pasif. RFID tag aktif memiliki sumber daya mereka sendiri dan dapat mengirimkan sinyal. Sebaliknya, tag RFID pasif tidak memiliki sumber daya dan mereka harus mengandalkan hanya pada sinyal dikirim dari antena scanning. Sebab itu Tag Pasif terbatas. Tag Aktif berukuran lebih besar daripada tag pasif dan memiliki waktu hidup yang terbatas (sampai sumber daya habis). Tag Pasif, di sisi lain, jauh lebih kecil namun memiliki waktu hidup hampir tak terbatas.
Sistem RFID dikategorikan oleh transmisi dan frekuensi mereka. Sejauh ini dikelompokkan menjadi tiga band: Low Frekuensi (LF), High Frekuensi (HF), dan Ultra High Frequency (UFH). Tabel 1 menunjukkan frekuensi yang berbeda digunakan oleh tiga band dan karakteristik mereka.
Code:
Frequency Common Frequency Typical Communication Range (Maximum) Data Rate Reader Cost LF 125 to 135 kHz 20cm (100cm) Low Low HF 13.56 Mhz 10cm (70cm) High Medium UHF 868 to 928 Mhz 3m (10m) Medium Very High
Paling umum yang digunakan aplikasi RFID adalah menggunakan tag ID yang ditransmit oleh tag RFID sebagai kunci/key informasi yang disimpan dalam database. Sebagai contoh, sebuah tag RFID terpasang di kartu absensi karyawan hanya berisi tag ID RFID, dimana nantinya aplikasi bisa menggunakannya untuk mengambil informasi karyawan yang lebih rinci dari data yang disimpan dalam database.
Aplikasi yang menggunakan read-only RFID biasanya lebih mudah dibuat. Namun ada saat di mana Anda mungkin perlu untuk menulis data kembali ke tag RFID, dalam hal ini Anda akan menggunakan read-write tag. Biasanya ada pada aplikasi misal di kereta bawah tanah yang menggunakan read-write sistem RFID yang biasanya terdapat proses untuk menulis kembali informasi ke tag di kartu untuk perubahan nilai tersimpan.
0 komentar:
Posting Komentar