Minggu, 15 Desember 2013

cara Penanganan Luka Tusuk Landak Laut/Bulu Babi (Sea Urchin Spine)

Pantai merupakan salah satu tempat yang nyaman di saat hendak menghabiskan waktu liburan. Dengan banyak lokasi pantai yang indah di Indonesia, wisata pantai merupakan salah satu primadona bagi kebanyakan masyarakat. Tidak hanya perpaduan antara langit dan pemandangan lepas pantainya yang memukau, pemandangan biota pantai juga membuat decak kagum pengunjung pantai. Namun, awas! Kita juga patut berhati-hati pada beberapa biota laut yang hidup di pesisir pantai, salah satunya Landak Laut/Bulu Babi (Sea Urchin).
Landak Laut dapat hidup di perairan dangkal hingga pesisir pantai. Duri-durinya yang berwarna hitam dan menjunjung ke segala arah membuat banyak orang khawatir untuk mendekatinya. Rasa khawatir itu wajar, dan memang diperlukan, karena duri-duri tersebut dapat menimbulkan trauma mekanik pada kulit dan -pada beberapa spesies landak laut- mengandung racun. Seandainya bila kita sempat melihat kehadiran landak laut ini, tentunya kita akan menghindar. Namun, apabila kita tidak melihat dan tanpa sengaja menginjak bulu-bulu itu – Auch!- rasa sakit langsung menjalar dari lokasi luka. Penanganan yang tepat perlu langsung diberikan karena -dalam beberapa kasus- racun dari Bulu Landak dapat menyebabkan henti nafas.
Kemampuan Bulu Landak
Duri-duri hitam yang menjulang di sekujur tubuh Landak Laut merupakan senjata proteksi diri yang luar biasa. Duri-duri ini tersusun dari kalsium karbonat. Secara mekanik, bulu-bulu tersebut dapat melukai kulit yang mendekatinya. Sering kali, bulu itu akan melekat pada kulit. Meskipun sebagian duri bisa dikeluarkan, namun sering kali masih terdapat sisa yang tertinggal di kulit. Sisa duri ini sering menimbulkan gejala nyeri dan reaksi tubuh. Di samping menimbulkan nyeri dan reaksi tubuh, luka oleh karena duri tersebut juga dapat menimbulkan infeksi sekunder. 
 
Selain proteksi secara mekanik, pada beberapa spesies Landak Laut, duri dan pedikel-pedikelnya mengandung racun. Racun ini mampu mengalir melalui darah dan menimbulkan reaksi dalam tubuh, salah satunya kejang dan kesusahan bernafas.
Yang Harus Dilakukan
Jika tanpa sengaja menginjak Landak Laut, langkah-langkah berikut dapat Anda lakukan :
  1. Segera menjauh dari Landak Laut dan mencari pertolongan.
    Sesegera mungkin Anda menghindari daerah tempat kejadian karena bisa saja masih terdapat Landak Laut lainnya di sekitar lokasi tersebut.
  2. Sisihkan duri yang menempel pada kulit.
    Meskipun sudah berusaha untuk membersihkan, sering kali bagian ujung duri masih berada di dalam kulit. Anda dapat menghancurkan ujung duri yang kecil tersebut hingga menjadi serpihan-serpihan yang sangat kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh. Dalam kasus tertentu -jika sisa duri yang tertinggal berada di sendi-sendi jari- pertolongan medis diperlukan untuk melakukan pengambilan sisa duri dengan menggunakan pinset dan alat bedah sederhana. Sisa duri yang tertinggal dapat menimbulkan reaksi kulit berupa bengkak granuloma.
    Sumber gambar : http://bradyoshiro.com/blog/wp-content/uploads/2008/06/vana.jpg
  1. Gunakan Amonia cair.
    Membedakan mana Landak Laut yang beracun atau yang tidak memerlukan keahlian khusus yang -dalam keadaan yang darurat- sulit dilakukan. Oleh karena itu, kita anggap saja setiap duri pada Landak Laut memiliki racun. Racun yang terdapat pada duri Landak Laut mampu dinetralisir dengan pemberian Amonia. Namun, sangat jarang masyarakat menyiapkan diri dengan membawa Amonia cair saat berjalan-jalan di pantai. Untungnya, amonia cair secara alami sangat mudah ditemukan, yaitu terdapat pada air kencing (urin). Benar! Kebiasaan masyarakat kita yang memberikan air kencing pada saat terkena duri Landak Laut tampaknya memiliki dasar ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Dengan mengalirkan air kencing (sebaiknya air kencing sendiri saja, ya) diharapkan racun dapat dinetralisir dengan segera.
    Ada hal yang perlu diperhatikan setelah pemberian “amonia cair alami” tersebut, yaitu segera melakukan perawatan ke pelayanan kesehatan untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder.
  2. Suntikan Anti Tetanus
    Apabila Anda memiliki riwayat imunisasi Tetanus lebih dari 5 tahun, dan selama perjalanan menuju tempat pelayanan kesehatan melewati tempat yang tidak bersih, maka sangat disarankan untuk mendapatkan suntikan Anti Tetanus. Salah satu contoh suntikan Anti Tetanus adalah Tetagam.
  3. Redakan nyeri dengan air hangat
    Sambil menunggu perawatan medis, Anda dapat mengurangi rasa nyeri dengan memasukan bagian yang terluka ke dalam air hangat. Jika merendam bagian yang terkena duri tidak dapat dilakukan, maka kompres dengan air hangat juga membantu mengurangi rasa nyeri.
Pengalaman bersantai di pantai dapat terganggu saat tertusuk duri Landak Laut ini. Namun, dengan langkah-langkah di atas dan didukung penanganan medis yang tepat, maka Anda akan segera sembuh dan dapat menikmati kembali liburan di pantai.
Selamat bersenang-senang dan semoga informasi ini dapat membantu. Salam sehat selalu.
Sumber gambar : http://andyan.files.wordpress.com/2008/10/080818-noisy-urchins_big.jp

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar